Teori Dan Konsep Dasar Game Dan Pemanfaatan Game Dalam Suatu Bidang
GAME
Teori dasar & Konsep dasar Game
Pengertian Game
Game adalah sebuah permainan komputer interaktif yang di kendalikan oleh mikroprosesor. Komputer dapat menciptakan bahan-bahan maya untuk digunakan dalam sebuah permainan seperti kartu dan dadu.Sebuah permainan komputer atau video game menggunakan satu atau lebih alat input, biasanya sebuah tombol atau kombinasi dari joystick, sebuah keyboard dan mouse dan trackball atau sebuah controller ataupun sebuah alat yang mempunyai sensor gerak.
Konsep pada Game
Game bermakna “Permainan”, teori permainan adalah suatu cara belajar yang digunakan dalam menganalisa sejumlah pemain maupun perorangan yangmenunjukkan strategi-strategi rasional. Teori permainan pertama kali ditemukan oleh sekelompok ahli matematika pada tahun 1944. Teori itu dikemukakan oleh John Von Ann and Oscar Morgenstern, menurutnya permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari 2 atau beberapa orang kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri ataupun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Komponen – komponen game antara lain:- Fitur
- Gameplay
- Interface
- Aturan/rules
- Desain Level
Fitur merupakan hal yang bisa membedakan setiap game yang ada. Fitur juga bisa menggambarkan jalan ceritagamekedalam bentuk – bentuk yang dapatdilihat maupun dirasakan.
Gameplay membantu pengembang game untuk mengetahui cara kerja suatugame, dimana fitur – fitur yang ada akan membentuk suatu game play
Interface merupakan semua tampilan yang ada dalam suatu game. Sebuah interface yang baik adalah interface yang tidak membosankan dan memudahkan pemain game.
Aturan/Rules Merupakan kumpulan aturan – aturan dalam sebuah game.
Desain level mencakup style,background, dan jalan cerita dari sebuah game.
Jenis Jenis Game
Menurut Sulistyo (2010), ada beberapa jenis platform di dunia game yang selalu dipilih oleh pengguna games , yaitu:1.Arcade games, yaitu yang sering disebut ding-dong di Indonesia, biasanya berada di daerah / tempat khusus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di design untuk jenis video games tertentu dan tidak jarang bahkan memiliki fitur yang dapat membuat pemainnya lebih merasa masuk dan menikmati, seperti pistol, kursi khusus, sensor gerakan, sensor injakkan dan stir mobil (beserta transmisinya tentunya).
2.PC Games , yaitu videogame yang dimainkan menggunakan Personal Computers.
3.Console games, yaitu video games yang dimainkan menggunakan console tertentu, seperti Playstation 2, Playstation 3, XBOX 360, dan Nintendo Wii.
4.Handheld games, yaitu yang dimainkan di console khusus video game yang dapat dibawa kemana-mana, contoh Nintendo DS dan Sony PSP.
5.Mobile games, yaitu yang dapat dimainkan atau khusus untuk mobile phone atau PDA.
Genre Game
Game dibagi atas beberapa genre, diantaranya yaitu :- Action Shooting (tembak–menembak): permainan pada genre ini
menunjukan aksi yang cukup memiliki konten kekerasantinggi, dimana
terdapat aksi tembak menembak, memukul, bisa juga tusuktusukan,
tergantung cerita dan tokoh di dalamnya. Pada permainan jenisi ini,
pemain memerlukan kecepatan dalam reflex serta kordinasi yang baik dalam
memainkanya. Contoh : PB (Point Blank), CS (Counter Strike) dan Crysis.
- Fighting (pertarungan). Ada yang mengelompokan permainan genre
fighting di bagian Aksi, namun penulis berpendapat berbeda, permainan
ini memang memerlukan kecepatan refleks dan koordinasi mata dan tangan,
tetapi inti dari permainan ini adalah penguasaan pada jurus atau special
action(hafal caranya dan lancar mengeksekusinya), pengenalan karakter
dan timing sangatlah penting, combo-pun menjadi cara untuk mengalahkan
lawan secepat mungkin. Contoh : Naruto, Dragon Ball,Mortal Kombat dan
Tekken.
- Adventure (Petualangan). Permainan genre ini merupakan permainan
yang melakukan penjelajahan seperti memanjat, menulusuri hutan,
meloncati tebing yang terpisah jurang, berayun dari pohon ke pohon
lainya, bergulat melawan tanamanatau pun hewan liar demi mencari
clueatau petunjuk menuju rintangan berikutnya. Adapun yang bertualang
diantara jalan jalan perkotaan sekedar mencari tongkat kayu ataupun
sabuk untuk membuat alat untuk misi berikutya, itulah beberapa dari
banyak hal yangkarakter pemain harus lakukan dan lalui dalam permainan
jenis ini. Contoh : Kings Quest, dan Space Quest.
- Strategy (strategi). Video game strategi biasanya memberikan pemain
atas kendali tidak hanya satu orang tapi minimal sekelompok orang dengan
berbagai jenis tipe kemampuan, sampai kendaraan, bahkan hingga
pembangunan berbagai bangunan, pabrik dan pusal pelatihan tempur,
tergantung dari tema ceritanya. Kebanyakan game stategi adalah game
perang. Contoh : Warcraft, Red Alert.
- Simulation (Simulasi). Permainan jenis ini seringkali menggambarkan
kehidupan dunia nyata dan memperhatikan dengan detil berbagai faktor.
Dari mencari makan hingga pekerjaan, membangun tempat tinggal hingga
kota, mengatur pajak penghasilan dan dana kota. Permainan genreini
selayaknya hidup dari awal lahir yang tidak memiliki apa-apa hingga
menjadi konglomerat penguasa bisnis dan lain sebagainya. Ada juga
seperti melakukan eksperimen percobaan antara gen A terhadap gen lainya
hingga mendaptkan hasil kloning yang unik. Pada permainanjenis ini
membuat pemain harus berpikir dalam mendirikan, membangun dan mengatasi
masalah dengan menggunakan dana yang terbatas.Contoh: The Sims,
Metropolis Mania, Zoo Tycoon.
- Puzzle (teka-teki). Permainan jenis ini sesuai dengan namanya
mengenai pemecahan teka-teki, baik itu menyusun balok, menyamakan warna,
menyamakan bentuk, memecahkan perhitungan matematika, menggeser,
menarik dan mendorong kotak ke tempat yang seharusnya. Sering pula
permainan jenis ini merupakan unsur dalam permainan genre petualangan
maupun edukasi. Contoh: Tetris, Bubble Party.
- Sport game (Olahraga). Game ini merupakan adaptasi dari kehidupan
nyata, pemain game jenis sport membutuhkan kelincahan dan juga strategi
dalam memainkannya. Game ini berupa kompetisi antara dua pemain atau
lebih, dimana pemain dapat melakukan secara individual atau tim. Contoh
game tipe ini antara lain, PES (pro evolution soccer), Mario Kart,
tenis.
- RPG (Role Playing Game). Permainan ini sesuai dengan terjemahannya,
bermain peran, memiliki penekanan pada tokoh/peran perwakilan pemain di
dalam game, yang biasanya adalah tokoh utamanya, dimana seiring kita
memainkannya, karakter tersebut dapat berubah dan berkembang ke arah
yang diinginkan pemain dalam berbagai parameter yang biasanya ditentukan
dengan naiknya level, baik dari status kepintaran, kecepatan dan
kekuatan karakter, senjata yang semakin sakti, ataupun jumlah teman
maupun mahluk peliharaan. Contoh: Final Fantasy, Dungeon Hunter,
Ragnarok.
- Education (edukasi). Game edukasi merupakan paket software yang menciptakan kemampuan pada lingkungan game yang diberikan sebagai alat bantu untuk memotivasi atau membantu siswa untuk melalui prosedur game secara teliti untuk mengembangkan kemampuannya. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar-benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan yang memainkannya. Target segmentasi pemain harus pula disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan design visual ataupun animasinya.
Game Engine
Game engine itu sendiri pada dasarnya adalah sebuah perangkat lunak atau bisa berdiri sebagai library yang dapat digunakan untuk membuat game. Adapun fungsi-fungsi dasar yang ada di dalam game engine bisa dilihat pada daftar di bawah ini:- physics engine
- pengatur audio
- scripting
- pengatur dan penampilan animasi
- networking dan streaming data
- pengaturan memori
- pengaturan grafis
Hal-Hal Yang Pelu Di Perhatikan Dalam Pembuatan Game
1. Tahap Riset dan Penyusunan Konsep Dasar
Pada tahap ini ide dasar, objektif, tema, target audience, teknologi, media (platform), serta berbagai batasan lain dirumuskan. Tahapan riset ini menjadi sebuah tahapan krusial, berbagai elemen dasar dari sebuah game disusun di sini.
2. Perumusan Gameplay
Pada tahap ini para game designer merumuskan gameplay/gamechanic yang akan digunakan dalam sebuah game. Gameplay adalah pola, aturan, atau mekanisme yang mengatur bagaimana proses interaksi pemain dengan game yang diciptakan. Gameplay ini juga mengatur bagaimana seorang pemain bisa memenuhi objektif dari game dan mendapatkan pengalaman bermain yang menyenangkan.
3. Penyusunan Asset dan Level Design
Tahapan ini fokus pada penyusunan konsep dari semua karakter serta asset (termasuk suara/musik) yang diperlukan. Pada saat yang sama tim juga mulai melakukan Level Design atau pengelompokkan tingkat kesulitan serta berbagai asset yang tepat pada tiap level (jika ada lebih dari 1 level) agar game tersebut bisa menghadirkan pengalaman bermain yang optimal.
4. Test Play (Prototyping)
Pada tahapan ini sebuah prototype/dummy dihadirkan untuk menguji gameplay serta berbagai konsep yang telah tersusun, baik dalam tiap level maupun secara keseluruhan, serta melakukan berbagai perbaikan yang diperlukan. Tahapan ini juga berfungsi untuk memberikan gambaran lengkap bagi
seluruh tim sehingga bisa memudahkan proses pengembangan selanjutnya.
5. Development
Pada tahap ini seluruh konsep (karakter dan asset) yang sebelumnya telah tersusun mulai dikembangkan secara penuh, game engine mulai dikembangkan, dan semua elemen mulai dipadukan.
6. Alpha/close beta Test (UX - Initial Balancing)
Fokus utama pada tahap ini adalah untuk mengetahui apakah semua komponen utama dari game telah mampu memberikan user experience seperti yang diharapkan sekaligus juga untuk mendeteksi adanya masalah teknis yang belum terdeteksi pada tahapan sebelumnya.
7. Rilis
Pada tahap ini game sudah siap untuk dirilis dan diperkenalkan pada target pemainnya. Ketika sebuah game telah dirilis untuk publik bukan berarti proses pengembangan selesai - mereka umumnya terus dioptimalkan/diupdate. Hal ini untuk memastikan bahwa game yang dihadirkan benar-benar mampu memberikan pengalaman bermain yang maksimal.
Pada tahap ini ide dasar, objektif, tema, target audience, teknologi, media (platform), serta berbagai batasan lain dirumuskan. Tahapan riset ini menjadi sebuah tahapan krusial, berbagai elemen dasar dari sebuah game disusun di sini.
2. Perumusan Gameplay
Pada tahap ini para game designer merumuskan gameplay/gamechanic yang akan digunakan dalam sebuah game. Gameplay adalah pola, aturan, atau mekanisme yang mengatur bagaimana proses interaksi pemain dengan game yang diciptakan. Gameplay ini juga mengatur bagaimana seorang pemain bisa memenuhi objektif dari game dan mendapatkan pengalaman bermain yang menyenangkan.
3. Penyusunan Asset dan Level Design
Tahapan ini fokus pada penyusunan konsep dari semua karakter serta asset (termasuk suara/musik) yang diperlukan. Pada saat yang sama tim juga mulai melakukan Level Design atau pengelompokkan tingkat kesulitan serta berbagai asset yang tepat pada tiap level (jika ada lebih dari 1 level) agar game tersebut bisa menghadirkan pengalaman bermain yang optimal.
4. Test Play (Prototyping)
Pada tahapan ini sebuah prototype/dummy dihadirkan untuk menguji gameplay serta berbagai konsep yang telah tersusun, baik dalam tiap level maupun secara keseluruhan, serta melakukan berbagai perbaikan yang diperlukan. Tahapan ini juga berfungsi untuk memberikan gambaran lengkap bagi
seluruh tim sehingga bisa memudahkan proses pengembangan selanjutnya.
5. Development
Pada tahap ini seluruh konsep (karakter dan asset) yang sebelumnya telah tersusun mulai dikembangkan secara penuh, game engine mulai dikembangkan, dan semua elemen mulai dipadukan.
6. Alpha/close beta Test (UX - Initial Balancing)
Fokus utama pada tahap ini adalah untuk mengetahui apakah semua komponen utama dari game telah mampu memberikan user experience seperti yang diharapkan sekaligus juga untuk mendeteksi adanya masalah teknis yang belum terdeteksi pada tahapan sebelumnya.
7. Rilis
Pada tahap ini game sudah siap untuk dirilis dan diperkenalkan pada target pemainnya. Ketika sebuah game telah dirilis untuk publik bukan berarti proses pengembangan selesai - mereka umumnya terus dioptimalkan/diupdate. Hal ini untuk memastikan bahwa game yang dihadirkan benar-benar mampu memberikan pengalaman bermain yang maksimal.
Pemanfaatan Game Dalam Beberapa Bidang
Bidang Kedokteran
Game VR dapat digunakan untuk kedokteran, dengan menggunakan VR calon
dokter dapat melakukan simulasi untuk operasi, dan hal lainnya. Dengan
adanya VR diharapkan akan mempermudah untuk pelatihan para calon doker.
Bidang Pendidikan
Ada banyak sekali game yang dibuat untuk belajar, seperti belajar
berhitung, biologi dan lain-lain. konsep game juga dimasukkan dalam
beberapa aplikasi belajar seperti pada aplikasi Hello English, dimana
didalam aplikasi tersebut ada sistem poin, dan pertandingan dengan orang
lain, sehingga diharapkan pengguna aplikasi dapat menikmati belajar
menggunakan aplikasi tersebut.
Daftar Pustaka :
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/3752/05.2%20bab%202.pdf?sequence=8&isAllowed=y
Komentar
Posting Komentar